Muhammad dan Tasaro GK

                












Bagaimana tulisan bisa begitu hidup? Bagaimana sebuah tulisan begitu terasa bernyawa? Bagaimana bisa tinta dari tulisannya begitu hebat hingga membasahi setiap hati pembaca? Apa yang dia lafadzkan ketika menulis sepotong kecil dari kehidupan orang yang paling ia cintai? Tasaro GK. Penulis dengan kemampuan susunan kalimat filmis. Belum selesai, baru halaman 50, rasanya saya ingin segera meluapkan apa yang menimpa batin saya. Sebuah novel luar biasa, Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan.
                Kertas dikedua tangan seakan berubah fungsi menjadi layar diorama. Titik dan tanda baca lainnya seakan jeda panjang menuju kejadian selanjutnya. Rasanya memang benar, bahwa benda mati itu tidak ada. Tulisannya bergerak dengan kosa kata. Mereka berjalan dengan setiap subjeknya. Menyapa dengan dialognya. Setiap kalimat yang ditulis, mempersilahkan satu persatu tokoh masuk mendalami monolognya. Pergantian dari lembar kanan ke lembar sebaliknya seperti masa hening untuk menebak adegan kalimat apa yang akan ia pentaskan. Setiap kalimatnya seakan menggenggam erat tangan kita untuk terus mengikuti alurnya menuju sebuah muara.
                Ekor mata ini rasanya tak mampu ditahan untuk tidak melihat beberapa penanda kata dua sampai tiga baris setelahnya. Jawaban dari dugaan tentang apa yang diberikan Kashvra kepada paduka raja Persia, dan bagaimana dua sahabat membersihkan wajah Nabi yang paling dicintainya.             
                Ah, dia seorang penulis eksperimentalis sejati. Mencoba apa yang begitu banyak orang sangsikan atas judul berbahayanya. Mencoba menerjemahkan rasa cintanya lewat ratusan ribu kosa kata yang dikumpulkan dalam 500-an halaman naskah. Tulisannya seperti cambuk kelalaianku atas kasih sayang Muhammad terhadap Umatnya. Berkat rasa cinta itu pula, tulisannya berlabuh rapi di setiap ingatan pembaca, seperti saya. Dan berkat beliau pulalah, saya lebih mencintai Muhammad.

selamat untuk Tasaro GK,
yang Allah beratkan tulisannya,
yang Allah hidupkan tulisannya,

Komentar

  1. Tikaaaaaa.... Folback blogku ya, Dear. :)

    BalasHapus
  2. siaaaapp Liaaaa :D
    huoo.. selamat untuk kehidupan barunya jadi mahasiswa pasca sarjanaaa :D

    BalasHapus
  3. bagus ya tika? kalau bagus pengen belii hehe

    BalasHapus
  4. bagus banget Dit, menurutku malah novel terbaik yang indonesia punya. :D

    BalasHapus
  5. kan ada juga tik yang "para pengeja hujan" itu sama atau beda?

    BalasHapus
  6. lanjutannya itu, setauku malah mestinya ada 1 novel lanjutan lgi, jadi semacam trilogi novel.. tapi belum keluar aja, hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer