Pintar-Bodoh. Pelit-Sombong ?
Sekarang saya masih bodoh. Dan saya berjanji untuk tidak memilih milih ilmu atau asal sumbernya. Karena semuanya adalah ilmu. Menyerap ilmu dari Dosen, kakak tingkat, satu angkatan, atau adek tingkat. Sombong sekali kalau tidak mau menerima ilmu dari orang orang yang terlihat biasa biasa saja. Sekecil apapun aliran sungainya, kalau ditimba terus pasti penuh juga. Barangkali yang alirannya kecil itu yang jadi berkah. Jangan sampai terbesit untuk merendahkan atau meremehkan. Na'uzubillah min dzalik.. Ilmu itu milik Allah. Seorang Profesorpun, kalo Allah bilang gila, Maka habislah pintarnya. Sudah buta pikiran, buta hati pula.
Kalo nanti saya cukup banyak mengerti ilmu, Khususnya ilmu bahasa arab atau ilmu ilmu lainnya. Satu hal yang harus saya lakukan. Obral ilmu, jangan pelit pelit untuk mengajarkan atau memberi ilmu. Bukan hanya harta yang ada hak orang miskinnya. Ilmu pun ada untuk hak orang yang belum tau. Pintar itu bukan cerdas, tapi orang yang lebih dulu tahu. Maka, alangkah sombongnya kalau harus menutup nutup ilmu. Menyimpannya sendiri. Sampai karatan. Musibah untuk orang yang berilmu tapi pelit sedekah ilmu. Musibah. Hal mudah bagi Allah menghilangkan semua hapalan dan ilmu kita.
Pelit itu ada waktunya. Kalau ujian, silahkan. Pelit ketika ujian adalah pahala.
Tidak percaya itu ada waktunya. Kalau ujian, silahkan. Tidak percaya pada jawaban teman ketika ujian adalah langkah bijaksana pertama.
Hiduplah sendiri sendiri ketika ujian. Tapi hiduplah bersama majelis ketika saling menangkap ilmu.
Ironis ketika melihat ada orang yang pelit membagi ilmunya. Takut takut pintarnya habis. Dan yang diajari jadi lebih pintar.
Lebih ironis lagi orang yang tidak tahu apa apa. Tapi menolak ilmu dari orang biasa yang mencoba membagikan ilmunya yang sedikit itu.
-renungan untuk diri sendiri-
saya ini orang yang belum tahu, maka saya ingin tahu apapun dan dari manapun. kalopun nanti saya tahu, maka saya akan mencoba sedekahkan kepada siapapun yang memerlukan ilmu itu.
"Orang belum pintar jangan sombong. Bekas orang belum pintar jangan pelit"
Kalo nanti saya cukup banyak mengerti ilmu, Khususnya ilmu bahasa arab atau ilmu ilmu lainnya. Satu hal yang harus saya lakukan. Obral ilmu, jangan pelit pelit untuk mengajarkan atau memberi ilmu. Bukan hanya harta yang ada hak orang miskinnya. Ilmu pun ada untuk hak orang yang belum tau. Pintar itu bukan cerdas, tapi orang yang lebih dulu tahu. Maka, alangkah sombongnya kalau harus menutup nutup ilmu. Menyimpannya sendiri. Sampai karatan. Musibah untuk orang yang berilmu tapi pelit sedekah ilmu. Musibah. Hal mudah bagi Allah menghilangkan semua hapalan dan ilmu kita.
Pelit itu ada waktunya. Kalau ujian, silahkan. Pelit ketika ujian adalah pahala.
Tidak percaya itu ada waktunya. Kalau ujian, silahkan. Tidak percaya pada jawaban teman ketika ujian adalah langkah bijaksana pertama.
Hiduplah sendiri sendiri ketika ujian. Tapi hiduplah bersama majelis ketika saling menangkap ilmu.
Ironis ketika melihat ada orang yang pelit membagi ilmunya. Takut takut pintarnya habis. Dan yang diajari jadi lebih pintar.
Lebih ironis lagi orang yang tidak tahu apa apa. Tapi menolak ilmu dari orang biasa yang mencoba membagikan ilmunya yang sedikit itu.
-renungan untuk diri sendiri-
saya ini orang yang belum tahu, maka saya ingin tahu apapun dan dari manapun. kalopun nanti saya tahu, maka saya akan mencoba sedekahkan kepada siapapun yang memerlukan ilmu itu.
"Orang belum pintar jangan sombong. Bekas orang belum pintar jangan pelit"
menarik...
BalasHapusumar atau ali, saya lupa pernah berkata:
undzur ma qaal wa laa tandzur man qaal
"pertimbangkan apa yang dikatakannya, tanpa perlu melihat siapa yang mengatakannya"
Ilmu itu cahaya yang terpancarkan, jika kamu masih berada dalam gua jangan kau tunggu lentera untuk bisa menerangimu, pakailah lilin kecil yang ada
semoga kelak jadi profesor yang benar-benar seperti padi...amin
tika dah punya pasangan blm?
BalasHapuspria idaman tika kaya apa?
jawab ya
BalasHapusaq kan usaha bwt anti
tika
BalasHapusiii looooveeee youuu
ana ukhibbuki
laisa li istitoo' litabyiin ilaiki
mas ab : betul mas...sedang belajar utk menghargai ilmu, bkan gelar atau IP..hmm..walaupun tika bego, tpi HARUS pnya harga diri.hwehwe..kabar sintaksis tika gmna ya :p hehe..
BalasHapusanonim : ?
sintaksis baik2 saja..
BalasHapuswah...punya penggemar berat nih...hahaha
jawabanmu aq tunggu loh tika
BalasHapussebelumnya aq minta maap
BalasHapusaq sdh lama ingin mengenalmu
tapi aq menunggu timing yaang tepat
aq senang membaca blogmu aq jg senang melihat statusmu
aq tau tika seorang wanita yg hebat
yg sangat tau tentang dirinya sendiri
apa yang dibutuhkan
aq malu jika kau tau diriku
tapi suatu saat kau pasti akan tau siapa aq
dan itu harus kulakukan
melalui blog dan fb tika aq tau siapa tika
BalasHapuscuma satu hal yg blm aq tau
tentang cinta
cinta yg diharapkan tika
apa dan bagaimana
aq jatuh hati padamu tika
BalasHapusya benar
pada pandangan pertama
aq memperhatikan setiap langkahmu
BalasHapussetiap fonem yang terucap dari bibir manismu
setiap kata yang kau rangkai
sangat indah
sesuai dengan EYD dan kaidah gramatika
busana yang engkau kenakan serapi rangkaian bait-bait umru'ul-qais ber-bahr tawil
BalasHapuscara berdiri, duduk, dan aktivitas lainnya
mencerminkan bakat seorang diplomat yang akan membawa kedamaiaan dunia
2 hari 1 malam kita bersama
BalasHapusingat kah engkau tika
disana tempat yg sekarang diterjang wedus gembel
ya benar
di kaliurang kita pnah bersama
aq berharap bisa kembali ke waktu itu
tika
BalasHapustika
tika
seperti wirid yang aq baca setelah solat
itulah namamu yang aq ucapkan setiap hari
berharap pada_-Nya yang menjadikan cabe berwarna merah
dan menjadikan tika kuliah di sastra arab fib ugm bersamaku
sebagai rasa sukur dan harapanku
mengenalmu
sungguh anugrah yang kuar biasa yang pernah diberikan pada ku
aq seperti orang gila
seperti orang-orang yang digilakan oleh lalila
dalam novel majnunun laila
benar
aq majnun(digilakan)oleh tika
untuk mas abe tolong
BalasHapusdoakan aq
agar aq berani
untuk menampakkan dan mengatakan
pada tika musfita al-gamilah giddan giddan
ahaa, siapa ya si anonim ini?
BalasHapustika, udah bisa dibentuk tim investigasi? ;pp
Mbak tika bagus banget tulisannya....
BalasHapuspantes ada anonim kaya begitu,hehhehe
wah tika,
BalasHapuspunya secret admire, siapa tuh ? :p
heeeemmm
BalasHapusdah lama aq tunggu
ga da jawaban
membisu
entah apa artinya
adakah yang tau?
mas AB : hehe..sintaksis memang baik mas, tapi ngambekan :p
BalasHapusmelyn : ooh..silahkan, tanpa gaji tapi :p *eh, makan selai kira kira dong, ngoles selai atau ngoles roti... -_-'
kak nova : hehee..temennya melyn ya kak,kok mau sih temenan sama melyn?hehe :p salam kenal :D
adit :haaa...ini pasti adit ya anonimnya,haha *ya nggak mgkin lah tolol :p
anonim : hehe..bisa suka sama aku itu khilaf, khilaf kok lama bgt, belum ilfeel po?hehe..
anonim bukan adit
BalasHapustapi
entar juga tau ndiri
aq suka tika dari hati yang paling dalem
beneran
tapi aq blm sanggup mengungapkan nya langsung
di hadapan tika al-halwa
aq kasih klu y
BalasHapustebak siapa aq
aq sastra arab fib ugm
eks imaba
aq pernah bersama tika waktu dmla di kaliurang
aq temen deket mas ab
aq jg kakak angkatan tika
selisih umur qt 4 th
aq mahasiswa kesayangan sastra arab
seluruh dosen kenal baik dengan diriku
aq mahasiswa paling kritis
aq sekarang sedang menunggu wisuda
terakhir kali aq bertemu tika
di jembatan budaya
qt jg pernah ngobrol2 pake bahasa arab
aq pernah dikasih minum tika waktu maen futsal
pasti tika kenal aq???????
BalasHapustikkaaaa
BalasHapusko lama balasnya
anonim : waah..maaf kak, tapi aku nggak tau e ini siapa? maaf maaf
BalasHapus