Dandelion

Tidak selamanya Dandelion bisa terbang.
Ketika angin menerbangkannya dalam rawa, mungkin dia bisa menghindar dari jebakan permukaan, tapi bisa jadi angin membawanya dalam lautan yang tanpa batas.
Tentu dia butuh kayu kecil yang setia mengawasinya dari bawah, yang akan menjadi tempat sandarannya ketika lelah.
Karena dandelion yang terlihat ringan itu tetap saja punya massa dan butuh udara yang terus menerbangkan sayap sayap semunya yang lemah.

Sayang dandelion itu dianggap mampu menyebranginya sendiri, rapuh pun tak ada yang bisa menangkapnya..dan tak ada yang bersedia basah untuk menjadi kayu dan bersedia meniupkannya hingga jauh.

Sayang dandelion itu dianggap mampu terus terbang, dan kayu itu sibuk dengan dandelion yang lain dan sibuk meniupkan semangat untuk yang lain.

Sayang dandelion itu tak punya sayap, ia hanya bisa pasrah dibawa kemanapun angin menghembusnya.
Dan dia hanya berusaha tetap diatas ketika air telah menyentuhnya.

Dandelion itu bukan berarti terbang abadi. Dia butuh kayu, dan dia butuh angin.


Siapapun benci menjadi lemah.
Dan aku lemah dalam sakit.
Obatnya hanya disini.
Sabar.

Komentar

  1. Heh inul dandelion terbang ga butuh kayu..emang dio parasit ? --__--"
    angin itu adalah takdir..sekalipun dia harus jatuh di atas air , ia harus indah..sekalipun harus mati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tadi nisa baco jugo nak comment masalah kayu si dandelion, tapi udh di comment sinta. hehe :)

      Hapus
  2. aduh, maksudnyoo... dio butuh angin utk terbang, tpi btuh kayu utk jatuh biar idak tenggelam kalau dio jatuh ke air,hehe...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer