lelaki kecilku. Mufti Ari Shandi (2)

8 maret 2010
Shandi kecelakaan. Aku yang mendapatkan kabar itu langsung menangis. Aku bingung harus melakukan apa. Informasi yang aku dapatkan hanya sekedarnya saja. Kata mama shandi HANYA mengalami luka kecil dikepalanya. Sedang 2 temannya menderita patah tangan. Dalam kelinglunganku, aku bersyukur kalau shandi ternyata hanya menderita luka ringan dikepalanya. Walaupun tetap saja berita itu membuatku bolos kelas bahasa inggris lantaran kepalaku sakit setelah cukup lama menangis. Aku benar benar merasa bukan seorang kakak. Disaat adiknya harus terbaring dirumah sakit, aku hanya bisa mendo’akannya. Aku bingung, tapi aku yakin shandi masih baik baik saja.

10 Maret 2010
Aku mulai merasa ada yang aneh. Shandi masih di ICU, sedangkan 2 temannya yang patah tangan malah sudah pulang kerumah. Informasi yang kudapat dari Sepupuku cukup membuatku heran. Aku tidak yakin kalau shandi hanya luka kecil. Kelinglunganku berganti dengan kekhawatiran dah ketakutan. Aku tahu ada yang ditutup tutupi. Semua yang ada di Bengkulu tidak ada yang ingin menjelaskan secara detail bagaimana keadaan shandi saat itu. Itu hari ulang tahunku.Pagi harinya sms masuk dari nomor hpnya "Dang, selamat ulang tahun yooo". Lebih kurangnya seperti itu. Aku langsung telpon balik, tapi mama bilang dia sedang pusing. Aku berusaha memakluminya. Ulang tahun pertama tanpa keluarga, ulang tahun pertama dengan perasaan seperti ini. Rasanya benar benar aneh. Tiba tiba malam harinya dia meneleponku. Dia berbicara seperti biasa, saat kutanya apa dia kesakitan, dia bilang cuma pusing, dia malah banyak bertanya tentang keadaanku. Jujur saja, saat itu aku menangis, aku masih ingat, setiap tahun dia selalu memberikanku hadiah, pernah shandi memberikanku uang 500 perak, anting anting plastik yang sangat besar dan aneh, makanan ringan harga 500-an yang akhirnya dia sendiri yang makan, kadang kadang bukan hanya saat ulang tahun, Kalau ada penjual aksesoris didepan sekolahnya, dia pasti membelikanku mainan rambut, gelang karet, kalung plastik, sampai pena manik manik.
Berkali kali shandi tertawa ketika aku menggodanya. Tidak terlalu lama, 10 menit kemudian telpon sudah berpindah ke mama. Katanya adek harus istirahat. Ketika kudesak mama untuk menjelaskan kondisi shandi. Lagi lagi mama berkelit. ya sudah, aku tunggu. Aku tunggu.Aku akan tunggu sampai besok pagi.

11 Maret 2010
Setelah tampil saman di UIN. Aku kembali merasa tidak tenang. Ternyata benar, ayah menelpon. Aku langsung mencari tempat sepi dan mengangkat telponnya. Aku mengancam untuk tidak akan kuliah sebelum tahu kondisi shandi. Ayah menyerahkan telponnya kemama. Dengan tegas dan tenang, mama akhirnya bicara. "Oke.kalau tika memang benar benar mau tahu, tapi tika harus kuat, janji sama mama nggak boleh nangis. Yakin kalau semua ini ujian keluarga, dan tika harus kuat. Minggu kemaren itu, suasana benar benar kacau. Shandi kecelakaan. Keningnya bocor, kebentur beton pinggir jalan. dan kening kirinya sampai muka kegores kawat. Mama sama ayah waktu itu udah benar benar pasrah. Mandi darah nak, adek muntah waktu dibawa ke rumah sakit. Dan dokter bilang kalau keningnya retak dan ada masalah diotaknya. ada gumpalan diotaknya.Shandi harus dioperasi.Mama langsung telpon ngubungin wan yan(pamanku), dan dokter eko bilang, 10 dokter yang dimintai pendapat tentang operasi adek bilang, Kalau belum pernah ada operasi otak yang berhasil untuk kasus shandi(sampai sekarang aku belum tahu pasti). Kalau shandi nggak operasi, perkembangan otaknya akan terhambat dan akan sering mengalamai masalah. Mama dan keluarga udah mutusin kalau adek nggak dioperasi. Mama nggak mau ambil resiko kalau adek dioperasi. Biarlah..biar mama yang ngerawat adek, mau mereka bilang otaknya nggak berkembang, mau mereka bilang dia bakal idiot, mau mereka bilang dia bakal sering emosi, ngamuk, marah marah, mama lebih rela itu nak. Kita bakal usaha dijalan lain, mama bakal coba jalanin terapi adek, 2 bulan ini, kita liat perkembangannya."
aku benar benar bingung, rasanya aku mau pulang kebengkulu saat itu juga, Tapi betapa egoisnya aku,mama bilang, uang untuk bolak balik bengkulu jogja bisa dipake buat obat adek satu hari. Aku benar benar bingung. Rasanya saat itu aku benar benar mau teriak. Tapi aku sudah terlanjur janji. Kalau dengan bisa tenang, berfikir logis,dan sabar, walaupun tidak membantu, minimal tidak memperburuk keadaan.

hari hari berikutnya, walaupun cukup terganggu, tapi aku berusaha ingin tahu bagaimana perkembangan adek. Kata mama, terkadang, dia sering marah marah, orientasinya sedikit sedikit mau mati, membicarakan hal hal yang mengerikan, meludah tamu yang datang, dia tidak sadar. Dia tidak sadar saat meneriaki mama, memanggil mama dengan nama orang lain, menendang orang yang ada disampingnya. Kalau dia sedang tidak sadar, semuanya kena imbas, dia akan mengutuki orang orang yang dia ingat. Pernah dia minta dicongkel matanya, dipatahkan tangannya, minta mulutnya dijait, benar benar mengerikan. Dia pernah tertawa tawa sendiri. Otaknya merekam apa yang dibicarakan orang orang disekitarnya dan besoknya dia seperti orang ngigau. Mengulang semua pembicaraan yang kemaren. kemauannya pun harus dituruti, kalau tidak dia akan kembali mengamuk. Pernah sepupuku baru datang, dan shandi tiba tiba langsung meminta donat keju-donat kesukaannya-. Mama langsung keluar dari ruang icu dan pergi membeli donat keju agar shandi tidak kecewa. Pernah suatu hari dia makan donat, dan tiba tiba marah karna donatnya bukan keju. Dia langsung marah marah dan dia menelponku kalau dia makan donat gula yang manis. Baginya sekarang hal hal yang dia tidak suka adalah racun yang tidak boleh dia makan.

Pernah shandi menolak mengangkat telponku. Dia malah memarahi ayah karena meneleponku membuat ayah tidak menggaruki punggungnya. Seharian dia marah denganku. Baru besok paginya dia mau menerima telponku. Sungguh, dari dulu sampai sekarang. Baru kali itu dia tidak mau menerima telponku, kakak perempuannya yang merasa gagal sebagai kakak.

Jujur, aku benar benar merasa gagal sebagai kakak. Aku benar benar gagal. Lantas apa gunanya aku kalau sekarang hanya bisa melihat adek kecilku yang dulu sekarang lebih sering menjadi orang lain.Emosian dan berorientasi pada kematian? Shandi harusnya setahun ini tidak boleh sekolah, otaknya tidak bisa dipakai untuk berpikir-kata dokter-, otaknya tidak boleh dipaksa, atau dia akan mengalami depresi terus menerus. Sampai sekarang shandi memang izin satu tahun disekolahnya. tapi kalau dia mau, dia bisa sekolah. Shandi sekarang tidak boleh dilarang. Apapun yang dia mau harus diikuti. Sekarang tak peduli suaranya jelek atau tidak. Mama dan ayah harus mengikuti maunya-sebisa mungkin-.

5 mei 2010.
Hari itu ulang tahunnya. Aku mencoba menelpon pagi itu, tapi tulalit. Jaringannya trouble. Rabu itu ada acara dikampus. Tiba tiba sms masuk. dari nomornya. "Dang, selamat ulang tahun yo dang". Aku tersenyum membaca smsnya. Aku langsung berusaha meneleponnya tapi tetap tidak bisa. AKu sms ayah yang kebetulan ada dirumah. Ayah langsung meneleponku.
Menyanyikannya lagu, menggodanya dan memintanya menyebutkan hadiah untuk ulang tahunnya. Kau tahu apa yang dia mau? "Dang pulang". Dia bilang kado ulang tahunnya adalah aku pulang saat juli nanti. Dan itu cukup baginya. Walaupun ada embel embel KALAU bisa beli hadiah. Terserah, dia bilang terserah mau kasih hadiah apa,Aku ingat 6 kaset game ps belum sempat aku kirim untuknya. Sekarang shandi sudah lumayan bisa mengontrol emosinya yang kadang berlebihan. Dia juga semakin sering menghubungiku. pernah suatu ketika dia mengirimiku puisi cinta dalam bahasa inggris. Walaupun akhirnya ada sms baru darinya yang berbunyi. "Dang, arti sms tadi apo?". Oh, ya, ternyata ada seorang teman yang mengiriminya sms seperti itu. Lucu. Yang jelas intinya pengungkapan sebuah kata cinta. Oke, shandi memang polos untuk hak hal seperti itu. Saat ini dia masih kelas 1 smp.

8 mei 2010
Hari ini tepat 2 bulan shandi kecelakaan. Alhamdulillah mama bilang perkembangannya cukup baik. Shandi masih rutin dibawa ke tiara sella untuk berobat. Alhamdulillah, shandi bukan tipe yang rewel kalau makan obat. Tadi pagi dia menelponku. Dengan bangga cerita kalau sekarang dia punya kekuatan "kayak supranatural". Setelah membaca beberapa ayat dan menahan nafas sambil memegang telur ayam piaraan. Maka telurnya tidak akan pecah. Tapi, kalau dia sudah tidak menahan nafas lagi, telurnya bisa dipecahkan. Percaya atau tidak, aku juga belum 100% percaya, walaupun mama sama ayah juga bilang kalau telurnya memang tidak bisa pecah

11 Juni 2010
Kemaren dapat sms darinya, "Dang,shandi patah tangan lagi, sekarang udah di gips lagi". AKu kaget, patah tangan LAGI?? Berarti dia pernah patah tangan, aku langsung, istigfar, yah..keluargaku pasti menyembunyikan riwayat patah tangan itu kepadaku, Oke..sekarang aku harus terbiasa dengan kejutan bertahap dari keluargaku. Kemudian dia mengirimiku 2 MMS, satu MMS tangan kirinya yang digips, dan satu lagi fotonya yang sedang tidur bersama ayah dikamarku, hmm..mama memang bilang, kalau dia merindukanku, dia akan tidur dikamarku. Oh, lelakiku..tidak sampai satu bulan lagi aku bisa benar benar memelukmu. Oh iya, ternyata patah tangannya karena dia jatuh dari tebing disekolahnya. Hmhmm...aku cuma bisa sabar dan menenangkannya*lebih tepatnya menasehatinya untuk hati hati..


Shandi, Mufti Ari Shandi. Kakashi yang patah tangannya. Mencintai keju dan pulpy orange. Dan yang memintaku pulang Juli ini.
Shandi, Aku mencintaimu karena Allah.

-dibuat dengan tisu dimana mana-
6/11/2010
6:37
-Shandi, andai kau bisa buka blog kakakmu :) -